Liputan Media

[Liputan Media] [bleft]

Silaturahmi

[Silaturahmi][twocolumns]

Agenda

[Agenda][bsummary]

Sebotol Uang Koin Itu



Datang sekeluarga naik motor, bapak, ibu dan anak menitipkan infaq kepada kami Nasi Gratis Jogja. Sebotol uang recehan, Istimewa. Sehat selalu dan bahagia untuk semua orang baik.

Menanam rasa ikhlas di dalam hati memang tak mudah. Beberapa orang merasa sudah sangat ikhlas saat bersedekah atau membantu orang lain. Tapi di sisi lain masih ada tujuan-tujuan lain dari sedekah yang ia lakukan. Sebagian dari kita bahkan mungkin melakukan sedekah karena ingin dianggap wah, dianggap baik dan dianggap dermawan. Lantas, kalau sudah begini, apakah kita sudah benar-benar ikhlas?

Dari Abu Hurairah, RA, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu”. (HR. Muslim)

“Orang yang paling berbahagia dengan syafa’atku kelak pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan la ilaha illallah dengan ikhlas dari dalam hati atau dirinya.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah RA)

Sedekah sedikit namun dibarengi dengan hati yang ikhlas, tanpa pamrih apalagi unsur riya' di hati, ini lebih baik dari sedekah dengan jumlah banyak namun terus diungkit dan diingat sepanjang waktu. Sedekah sedikit namun tak pernah berharap mendapat imbalan atau pujian di dunia, ini justru lebih berkah jika dibandingkan dengan sedekah banyak namun dipamer-pamerkan.


Salam
Nasi Gratis Jogja
Menebar kebaikan untuk sesama