Berbangga-bangga bisa masuk lewat hal terkecil yg ada pada diri kita. Bahkan sekecil sebuah logo merk di dompet, misalnya.
Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata, “Berbangga-bangga dengan anak dan harta benar-benar telah melalaikan kalian dari ketaatan."
Padahal harta kita ngga kekal. Yang kita miliki kini, belum tentu kita miliki nanti. Rumah tingkat dua megah, jika Allah berkehendak ambruk maka ambruk lah dalam hitungan detik. Duit segepok di dompet tiba-tiba raib digondol copet.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shalalahu alaihi wasallam bersabda, "Hamba berkata, 'Harta-hartaku.' Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan.” (HR. Muslim)
Harta yang sesungguhnya kita miliki adalah harta yang kita sedekahkan di jalan Allah. Masih ada sampe sekarang, ditabung di akhirat, tercatat sebagai amal shalih.
Jangan pelit