Liputan Media

[Liputan Media] [bleft]

Silaturahmi

[Silaturahmi][twocolumns]

Agenda

[Agenda][bsummary]

Urusan Harta Dunia


(Dalam urusan harta dunia) “Lihatlah orang yang berada di bawahmu. Jangan lihat orang yang berada di atasmu. Itu dapat mencegahmu dari meremehkan nikmat Allah yang diberikan padamu.” (HR. Bukhari Muslim)


Syaikh Bin Baz, rahimahullah, menjelaskan, “Dalam urusan dunia, hendaknya tidak mengambil kecuali sebatas kebutuhan saja dan yang dapat membantu untuk taat pada Allah. Sebagaimana yang dilakukan para pendahulu umat ini. Tidak masalah berdagang, bekerja, dan berusaha. Akan tetapi, jangan sampai melalaikan dari urusan akhirat.”

“Seseorang itu jika melihat orang yang berada di atasnya dalam urusan harta, kecantikan, dan semisalnya, sungguh ia menjadi mudah mengeluh dan merasa menderita. Akan tetapi, jika ia melihat orang yang berada di bawahnya dalam urusan harta atau penampilan, ia akan menyadari kadar nikmat Allah yang ia terima.”

“Adapun untuk urusan akhirat dan urusan ketaatan kepada Allah, maka hendaknya ia melihat orang yang berada di atasnya. Berusaha meneladani ikhtiarnya. Sebagaimana kata Allah, “Berlomba-lombalah kalian kepada Ampunan dari Rabb kalian.” (QS. Al Hadid: 21). Atau, “Berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan.” (QS. Al Baqarah: 148). Atau, “Bersegeralah kalian pada ampunan Rabb kalian.” (QS. Ali Imran: 133). Atau, “Sungguh mereka adalah orang-orang yang bersegera kepada kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Mereka khusyuk pada Kami.” (QS. Al Anbiya': 90)." (baca: https://binbaz.org.sa/audios/2488/165)

Kita butuh petunjuk Allah, Rasul-Nya, kemudian nasihat para ulama rabbani yang teguh. Semua itu bagai mercusuar yang sewaktu-waktu dapat kita tengok ketika kapal kita mulai melenceng jauh. Sinaran lampu mercusuar menjadi pertimbangan kita apakah kapal terus dipacu atau kita lempar sauh. Sebab, kita ini makhluk yang rapuh. Ketika disuguhkan manisnya dunia, begitu mudah silau mata dan kaki bersimpuh. Dunia yang di mata Allah hina, ternyata mampu membuat kita tunduk dan patuh. Jika bukan karena hidayah Allah, mungkin kita benar-benar diperbudak dunia dan dihela ke arah yang gelap dan jauh.