Liputan Media

[Liputan Media] [bleft]

Silaturahmi

[Silaturahmi][twocolumns]

Agenda

[Agenda][bsummary]

HATI-HATI DENGAN PRASANGKA



Kisah Penjahit Tua dan Sedekah Daging.
Alkisah ada seorang penjahit tua tinggal di sebuah desa kecil, ia biasa menjahit pakaian dengan rapih dan menjualnya dengan harga cukup mahal.
Suatu hari, seorang miskin di desa itu datang kepadanya dan berkata kepada si penjahit;
"Anda menghasilkan banyak uang dari pekerjaan Anda, lalu mengapa Anda tidak membantu orang miskin di desa ini. Lihatlah si penjual daging yang tak punya banyak uang. Justru ia setiap hari bisa membagikan daging gratis kepada orang-orang miskin".
Si penjahit tak menanggapi perkataan tersebut dan hanya tersenyum tenang.
Selanjutnya orang miskin itu berlalu dari rumah si penjahit dan mengabarkan kepada para penduduk desa bahwa si penjahit itu kaya raya tapi pelit, sehingga orang-orang desa membencinya.
Setelah tersiar kabar dari si orang miskin tak lama setelah itu si penjahit tua jatuh sakit, namun tidak ada satupun penduduk desa yang perduli kepadanya. Dan pada akhirnya ia meninggal dalam kesendirian.
Hari-hari berlalu dan orang-orang di desa mulai menyadari bahwa setelah kematian si penjahit tua, si tukang daging kini tidak lagi membagi-bagikan daging gratis kepada orang-orang miskin.
Ketika mereka bertanya kepada si penjual daging, ia pun memberi tahu bahwa si penjahit tua itulah yang biasanya memberi sejumlah uang sedekah secara sembunyi-sembunyi setiap bulan untuk membeli daging, yang kemudian daging tersebut diberikan kepada orang-orang miskin melalui dirinya.
Dengan meninggal nya si penjahit tua maka berhenti pulalah pemberian daging dari si tukang daging, karena tak ada lagi sedekah dari si penjahit tua.
Ternyata selama ini pemberian daging tersebut merupakan sedekah dari si penjahit tua, namun ia tak pernah memperlihatkan nya.
Si penjahit tua itu punya keyakinan bahwa cukup hanya Allah sajalah yang menjadi saksi atas amal perbuatannya. Dan dengan keyakinan nya itulah ia berharap akan terbebas dari resiko hangusnya pahala, karena khawatir akan bersikap ria dan takabur.
Sadarilah, sebagian orang mungkin saja berpikir buruk tentang Anda.
Namun tetaplah berbuat baik, meski kadang kebaikan tak selalu berbuah manis di dunia.
Sebab sedekah bukan untuk melipat gandakan harta atau untuk menuai banyak pujian, tetapi untuk menyelamatkan dari api neraka.
Rasulullah shallallahu Alaihi wa'salam bersabda : "Jauhilah api neraka walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma" (HR.Bukhari ).
Salam.