Qurban adalah cara mendekatkan diri pada Allah Ta'ala lewat persembahan sesembelihan kita. Disunnahkan bagi yang memiliki kelapangan rezeki dan harta. Kita persembahkan sesembelihan
terbaik sebagaimana ketentuan-Nya.
Syariat qurban ini menjadi salah satu dari "alat ukur" iman kita. Dengan nikmat Allah yang tiada terkira, apakah kita merasa berat mempersembahkan qurban kepada-Nya? Kepada orang yang mampu berqurban, tapi enggan melakukannya, Rasul mengancam agar jangan dekat-dekat dengan masjidnya.
Bagi yang memang belum Allah beri kelapangan, boleh tidak berqurban. Bahkan, dia termasuk yang berhak mendapat bagian daging qurban. Namun, soal kemampuan kadangkala adalah soal kemauan. Ketika tekad telah bulat, maka Allah akan mudahkan. Barangkali bisa diupayakan dengan memangkas anggaran belanja barang yang tak benar-benar dibutuhkan dan mengalihkannya menjadi simpanan qurban. Mumpung masih hidup, jangan sia-siakan kesempatan.
